This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 17 Oktober 2012

Tes android

Assalamu'alaikum

Senin, 17 September 2012

Tips Membeli Properti atau Rumah


[propertimedia.com] Jakarta – Tips Trik Membeli Properti atau Rumah?? Ketika Anda berencana membeli rumah tentunya Anda mengharapkan hasil yang terbaik sesuai dengan biaya yang akan dikeluarkan. Karena itu sebelum Anda mulai melihat-lihat calon-calon rumah Anda, sebaiknya Anda membuat daftar prioritas yang dinginkan dari rumah yang akan dibeli. Perhatikan Tips berikut:

1. Menentukan berapa kesanggupan Anda dalam membiayai rumah
Anda yang paling tahu seberapa besar kesanggupan anda. Kuncinya adalah membeli rumah baik seharusnya lebih membuat hidup Anda lebih sejahtera. Jangan sampai karena pembelian rumah ini malah membuat Anda mengalami penurunan standar dan gaya hidup serta tidak tercapainya tujuan keuangan lainnya di masa depan.

Sejumlah dana tunai memang harus tersedia dalam proses pembelian rumah walaupun Anda membelinya secara kredit. Sebab, pada umumnya transaksi pembelian rumah dengan kredit rumah dibagi dalam 2 tahap yaitu didahului dengan pembayaran uang muka rumah, pihak penjual akan meminta uang muka dari Anda, besarnya bervariasi biasanya paling banyak sebesar 30% saja dari harga rumah.

2. Putuskan rumah seperti apa yang Anda inginkan
Sebelum Anda mulai melihat-lihat calon-calon rumah Anda, sebaiknya Anda membuat daftar prioritas yang dinginkan dari rumah yang akan dibeli seperti jumlah kamar tidur, kamar mandi, halaman, garasi, kondisi atap, dinding, dan lain-lain. Kemudian buat juga daftar fasilitas – fasilitas umum yang nanti Anda butuhkan, seperti PAM, listrik, jalan umum, kebersihan, rumah ibadah, sekolah, pasar dan lain-lain. Tambahkan lagi daftar tersebut dengan persyaratan lainnya seperti bebas banjir, sertifikat rumah lengkap dan tidak dalam sengketa apapun.

3. Mempersiapkan sejumlah dana tunai untuk muka rumah dan biaya – biaya lainnya
Sejumlah dana tunai juga sebaiknya dicadangkan untuk mengantisipasi terjadinya biaya – biaya pembelian rumah antara lain uang tanda jadi atau booking fee, uang muka, akte jual beli, biaya balik nama sertifikat dan biaya jasa notaris dan lain sebagainya.

4. Mencari sumber dana atau sumber pembiayaan
Membeli rumah bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu secara tunai dan kredit atau kombinasi dari keduanya. Jika Anda ingin membeli rumah secara tunai, Anda dapat menyiapkan dananya dengan beberapa cara seperti menabung secara rutin atau melakukan investasi. Sehingga akumulasi dana hasil menabung atau hasil keuntungan investasi bisa digunakan untuk membeli rumah.

Keuntungannya dengan membeli rumah secara tunai, maka Anda tidak perlu tergantung dari pihak lain dan yang paling menyenangkan adalah anda bebas dari kewajiban membayar cicilan bulanan. Hanya saja mungkin akan memerlukan waktu yang cukup lama sampai tercapai sejumlah dana yang Anda perlukan untuk membeli rumah.

Dengan mahalnya harga rumah saat ini, beberapa dari Anda mungkin kesulitan dalam menyediakan dana tunai pembelian rumah. Anda tetap bisa beli rumah dengan cara mengajukan kredit ke Bank. Pada umumnya dana kredit yang bisa diberikan oleh bank adalah maksimal sebesar 70 % saja dari harga rumah yang akan dibeli, sisanya sebesar 30% harus dibiayai sendiri dan dianggap sebagai uang muka rumah.

5. Periksalah kewajiban –kewajiban pada pihak lain atau hutang Anda sebelum mengajukan kredit ke Bank
Bank memiliki analisa sendiri dan sumber informasi yang dapat dipercaya untuk mengetahui gambaran kondisi keuangan Anda. Karena itu sebelum mengajukan kredit ke Bank, periksalah kembali hutang – hutang Anda lainnya. Cicilan kartu kredit, cicilan motor, cicilan mobil dan lain- lain.(Fam)

Senin, 06 Agustus 2012

Aku Ingin

Aku ingin, suatu hari aku akan mewujudkan mimpi-mimpiku bersamamu.

Membangun rumah impian, rumah satu lantai yang cukup luas, dengan pekarangannya yang teduh dan cukup luas, dan sore hari aku mengajar anak-anak sekitar tempat tinggal kita, di pekarangan rumah, mengajarkan mereka sesuatu sederhana, di rumah kita ada ruang baca, dan rak-rak buku, dimana orang lain bisa meminjamnya, kita berbagi makna, aku ingin mendengarkanmu berbagi inspirasi kepada mereka tentang hidup, tentang agama, tentang dakwah, tentang perjuangan, tentang gerakan, dan kepemimpinan, mendengarkan suaramu dari kamar sebelah.. kau tau kan aku suka mengajar anak-anak, dan mencintai kaderisasi, sama sepertimu, aku ingin mewujudkan mimpi-mimpiku bersamamu.. apa kau mau?

paginya kita sholat shubuh berjamaah lalu kau melantunkan ayat-ayatNya, mengajariku banyak hal, karena aku akan selalu menurutimu, lalu kau akan membaca buku sambil mendengarkan murottal dan aku menyiapkan teh hangat dan sarapan untukmu, ingin memandangimu yang sedang makan, begitu saja sangat bahagia, kau kan pergi sesaat berjihad untuk ku, untuk keluarga kita, untuk umat, untuk Allah, aku menunggumu dengan setia, aku ingin menghabiskan waktu dengan anak-anak, dan membina banyak kader, aku belum tau ingin bekerja apa, aku ingin menantimu pulang menyambut dengan senyuman hangat dan minuman segar.. aku ingin mendengarkan cerita-ceritamu apa saja.. kita menanti senja sambil berkisah, tiba di penghujung malam, aku ingin kita mendekat padaNya, lewat sujud-sujud dan airmata, memohon dan berterimakasih padaNya atas segala nikmat..

aku ingin kita punya banyak tabungan, untuk anak-anak kita, untuk membantu orang lain, untuk dakwah kita, dan suatu hari dalam hidupku ingin menatap ka’bah dengan kau disampingku.. aku merindukan hari itu..

dan masih banyak mimpi-mimpi sederhana, yang ingin kuwujudkan bersamamu…

Surat Cinta kepada Calon Kekasih

jika saya memiliki calon kekasih yang mengatakan ini kepada saya, saya akan mencintainya sampai mati. hidup saya memang melankoli, seperti drama, namun memiliki cinta yang seperti drama sepertinya akan sangat beruntung.

“Dear calon kekasih, dimana pun kamu berada, apa kau baik-baik saja disana?, ^^”

selamat membaca!

………………………………………………………………………………………………………………….

hari ini saya sedang tak punya uang untuk membeli kado untuk kamu. saya takut menambah jumlah hutang yang sudah terlalu banyak dengan meminjam lagi kepada teman. saya hanya ingin memberi kamu janji. sekali lagi.

kamu boleh memilih salah satu dari beberapa janji berikut ini. sebelum salah seorang di antara kita tersangkut maut, saya akan melunasinya.

1

saya akan membawa kamu semalam ke paris atau roma atau kota mana pun di luar negeri yang kamu mau. saya akan membawamu ke sana tanpa perlu kita meninggalkan rumah apalagi memesan tiket pesawat.

saya akan mendekorasi salah satu ruangan di rumah kita kelak menyerupai sebuah restoran di kota yang kamu pilih. seindah dan semirip mungkin. menata ruangan tentu tak terlalu rumit. saya akan membeli bahan-bahan yang murah dari salah satu toko di sekitar rumah. saya akan meminta anak-anak kita mengenakan seragam pelayan dan berbicara dengan bahasa dan aksen kota tersebut. mereka akan menghidangkan kepada kita makanan dan minuman khas mereka.

seusai makan, kita akan memasuki kamar yang juga sudah ditata serupa kamar hotel paling cantik di kota tersebut. kita akan menghabiskan malam di kamar tersebut. berdua saja.

2

saya akan mengajak kamu menginap semalam di salah satu panti jompo. di sana kita akan membacakan sajak-sajak cinta kepada para penghuninya. dengan begitu kita bisa membayangkan bagaimana kelak kalau kita sudah tua.

3

saya akan membuat sepasang layang-layang. kemudian akan saya ajak kamu ke sebuah padang dan bermain layang-layang sepuasnya di sana. sebab saat itu, mungkin kita sepasang orang dewasa yang mulai ditinggalkan jiwa kanak-kanak. dengan bermain layang-layang sambil menikmati senja hari, kita kembali sepasang anak-anak.

4

saya akan menghidupkan kamu dari tidur-mati di sebuah tengah malam, memasang baju hangat ke tubuhmu dan sepatu pendaki di sepasang kakimu. saya akan mengajak kamu mendaki sebuah gunung. perjalanan mendaki selama beberapa jam dalam kegelapan akan menyiksa kita berdua. saat tiba di puncak gunung saya akan memanggang roti dan mengeluarkan sari jeruk dari tas. kemudian kita sarapan sambil menyaksikan matahari dan kota di bawah kita perlahan bangun pagi.

5

saya akan mengajak kamu ke sebuah mata air, di hulu sebuah sungai. di sana kita akan mandi sepuasnya sampai tulang-tulang kita paling dingin, hingga kita menangis. kemudian saya akan memeluk kamu hingga tulang-tulang kita paling panas, dan kita tertawa.

calon kekasih kamu,

Konseling? Malu ah….

i luar negri, khususnya di Amerika, memiliki konselor pribadi adalah hal yang umum. Setiap orang secara individu maupun keluarga, ataupun sebagai professional yang bekerja pada suatu organisasi umumnya memiliki referral yang baik, kemana mereka harus pergi jika mengalami tekanan atau masalah dalam hidup. Datang ke ruang konseling merupakan hal yang jamak dan nyaman bagi mereka. Baik dengan nama Counselor, Psychologist, Psychiatrist bahkan juga praktek-praktek Psychic. Bahkan menurut APA (American Psychological Association) ada 56 jenis spesialisasi psikolog dalam organisasi tersebut. Ada juga ACA (American Counseling Association) dan banyak lagi organisasi lain. Jika Anda klik di google, akan muncul begitu banyak organisasi Konselor Profesional yang tersedia untuk membantu masalah kita.

Di Indonesia, Konseling dan Psikotherapy belumlah merupakan hal yang umum. Mungkin cukup di kenal di agama tertentu, yaitu Kristen, yang mana pada umumnya merupakan konseling pastoral yang disediakan oleh gereja.

Namun, Konseling secara umum belum dikenal masyarakat. Masyarakat mungkin mengetahui adanya BK (Bimbingan dan Konseling) yang sering disediakan oleh sekolah-sekolah, baik swasta maupun negri. Namun, guru BK pun sekarang nampaknya sudah kehilangan peran yang jelas dalam kurikulum sekolah. Psikologpun tidak merupakan hal yang akrab bagi orang Indonesia. Biasanya kunjungan ke Psikolog hanya seumur hidup beberapa kali, pada umumnya jika menjelang lulus SMA, ke psikolog karena dianjurkan oleh sekolah untuk test minat dan bakat. Atau saat mau masuk kerja, karena persyaratan harus menempuh dulu test psikologi.

Sehingga praktis, dalam kehidupan kita, jarang sekali bersinggungan dengan pihak luar yang profesional dan terbekali dengan ilmu yang memadai, baik dengan nama Konselor atau Psikolog, dalam menghadapi pergumulan hidup kita sehari-hari.

Salah satu alasan karena budaya Indonesia, yaitu budaya timur yang cenderung malu dan tertutup. Dianggap bahwa setiap keluarga jika memiliki masalah itu adalah masalah sendiri dan terkadang dicari dan lebih sering tidak juga dicari solusinya. Dibiarkan saja, dengan harapan dengan berjalannya waktu, masalah bisa selesai sendiri. Dan juga karena faktor spiritualitas. Karena umumnya, masyarakat Indonesia rajin beribadah. Lalu menganggap masalah-masalah itu didoakan dan diserahkan kepada Tuhan untuk dibukakan jalan keluarnya. Tentu tidak salah. Namun, jika kita menderita sakit katakanlah sakit kepala berkepanjangan. Telah berusaha memakan obat yang ada. Namun, sakit kepala itu masih terus menganggu, apakah kita hanya berdoa, memohon Tuhan menyembuhkan? Apakah kita merasa perlu, selain mengandalkan kemurahan Tuhan untuk menyembuhkan, juga pergi ke dokter yang handal? Tentu jawabannya adalah iya. Mengapa? Karena Tuhan membekali kita dengan pikiran untuk bukan berarti tidak bersandar pada Tuhan 100%, tapi pergi ke dokter juga merupakan salah satu jalan yang disediakan Tuhan untuk kita mendapatkan kesembuhan.

Jika itu dilakukan oleh kita yang mengalami masalah fisik, apa yang kita lakukan jika kita mengalami masalah dalam hati, jiwa dan pikiran kita? Mengapa kita enggan mencari pertolongan profesional yang dapat dipercaya, untuk membantu kita menemukan solusi yang tepat dan mengakomodasi potensi dalam diri kita untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar dapat meraih hidup yang lebih berkualitas?

Belum lagi jika ditambahkan, Konseling memerlukan biaya. Membuat orang tambah malas dan enggan datang Konseling. Kebanyakan dari kasus yang saya alami, orang yang datang ke ruang Konseling adalah orang yang sudah kepepet. Kalau diibaratkan penyakit, sudah kanker stadium IV bahkan V. Dalam kondisi seperti itu, biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk pulang kerumah dan menikmati apa saja yang mau dinikmati. Mengapa? Karena sudah tidak banyak langkah penyembuhan yang bisa dilakukan.

Begitu juga dengan Konseling. Jika klien datang, dengan kasus yang sudah sangat parah, Konseling menjadi upaya yang amat sulit dilakukan untuk mencapai pemulihan. Bukan berarti tidak ada harapan. Tentu senantiasa ada harapan. Namun, jika Klien datang dengan keluhan ada komunikasi yang tidak nyambung dengan suami, misalnya. Akan lebih mudah membukakan jalan pemulihan, daripada Klien yang mengeluhkan suaminya sudah berselingkuh bahkan sudah punya anak dari selingkuhannya. Menyelesaikan masalah yang sudah terpendam bertahun-tahun membutuhkan banyak kesabaran dan ketelatenan dan satu lagi, ketidakpastian. Ketidakpastian apakah bisa didapatkan hasil yang memadai.

Sehingga, alangkah baiknya jika kesadaran untuk Konseling senantiasa ada. Begitu kita rasa ada yang tidak beres, kita segera mencari pertolongan pihak ketiga, yang terbekali secara profesional. Sehingga rahasia masalah aman, namun juga segera bisa mendapatkan iluminasi akan jalan keluar yang terbaik.

Masalah hidup kita sekarang sangat kompleks. Jika dibanding dengan 5 tahun yang lalu saja, sudah berbeda sangat jauh. Karena tingkat stress hidup yang tinggi ditambah kompleksitasnya setiap masalah. Ditambah lagi setiap manusia adalah unik dengan sifat dan karakter masing-masing, maka Konseling bisa menjadi salah satu alternatif gaya hidup.

Bukan hanya sekadar masalah keluarga, konflik suami-istri, orangtua-anak, anak-menantu, tapi lebih luas dari itu. Konflik diri saja sudah menimbulkan banyak masalah. Orang yang sering berganti pekerjaan karena merasa tidak puas dan tidak cocok dimana-mana, orang yang selalu merasa ketakutan akan masa depan, orang yang minder dan menutupinya dengan menonjolkan kekayaan pribadi, orang yang bermasalah mengontrol emosi, orang yang tidak mampu menunjukkan emosinya, orang yang bermasalah dengan berat badan, orang yang ada dimanapun selalu konflik dengan orang lain, orang yang merasa sulit menemukan pasangan hidup dllnya.

Betapa dunia akan menjadi tempat yang lebih baik, jika semua individu punya kesadaran dan kepekaan yang tinggi, bahwa jika ada yang tidak beres dalam dirinya, segera mencari pertolongan. Dan yang terpenting, berani bayar harga untuk menempuh hidup yang lebih baik. Apakah bayar harga secara materi namun yang terpenting non materi. Yaitu mau berubah. Berubah adalah tidak enak. Berubah adalah keluar dari zona yang kita rasa aman dan nyaman. Namun sering kali, lewat proses psikoterapi dalam menganalisa kasus Klien, seringkali Klien harus mau berubah, berubah dari satu paradigma ke paradigma yang lain dalam rangka menemukan solusi masalah dan berkomitmen untuk melakukan perubahan radikal baik dalam pola pikir maupun pola tingkah laku. Tanpa keberanian untuk bayar harga, proses Konseling sekadar hanya menjadi ajang curhat yang tidak jelas, tanpa mencapai tujuan akhir yang diinginkan. Satu lagi, berubah tidak instan. Perlu waktu. Waktu adalah esensial dalam proses Konseling. Manusia sangatlah unik. Tidak ada Klien yang datang konseling satu atau dua kali lalu tercapai apa yang diinginkan. Semua memerlukan proses yang tidak singkat. Proses mengupas kehidupan Klien adalah seperti mengupas bawang. Manusia punya banyak layer yang menyembunyikan dirinya yang asli. Ada begitu banyak denial dan self-defence yang harus dirobohkan satu demi satu oleh bimbingan Konselor. Jadi satu lagi, selain bayar harga secara materi juga waktu dan terutama punya modal komitmen untuk mau mencapai hasil yang optimal.

Memiliki Konselor Pribadi yang dipercaya, akan membuat roda kehidupan kita lebih lancar. Karena kita diperkuat adanya suatu sumber daya lain untuk dapat melihat kehidupan dengan lebih jernih, mengasah kepekaan kita sehingga jika masalah datang, kita telah diperlengkapi untuk dapat mengatasinya dengan tenang dan baik.

Salah satu tempat bergantung kita tentu Tuhan. Dan Tuhan berbicara melalui berbagai media atau alat. Media atau alat tersebut bisa berupa orang-orang yang Tuhan letakkan disekeliling kita. Bagaimana kita peka dengan menemukan apa yang Tuhan berikan disekeliling kita untuk menolong kita, akan membuat hidup terasa bermakna. Bukankah pada akhir perjalanan, yang kita inginkan adalah hidup yang bermakna? Bagi Tuhan, bagi keluarga, bagi orang-orang yang mencintai kita, bagi orang-orang yang kita cintai. Dan kalau bisa, dalam jangkauan yang lebih luas lagi, bagi bangsa, negara bahkan dunia.

Semoga, visi saya agar Konseling, bisa merupakan suatu gaya hidup, bisa terealisir. Sekarang ini sedang dipersiapkan begitu banyak Konselor handal, melalui tempat dimana saya dilatih dan dididik. Jika Konseling merupakan gaya hidup, maka kita dapat mengharapkan adanya edukasi akan bagaimana membina hidup diri dan keluarga yang lebih efisien dan efektif. Sehingga mencegah lebih banyak keluarga yang hancur karena perselingkuhan - anak-anak yang terlantar dan kecewa pada hidup bahkan pada Tuhan, karena tidak diperhatikan oleh orang tua – anak yang karena kecewa dan melarikan diri pada drugs dan kekerasan - suami atau istri yang kecewa pada pasangan hidup - orang tua yang sakit hati karena perlakuan anak - menantu yang dendam tak berkehabisan pada mertua. Rasa diri gagal, pahit hati yang berkepanjangan, rasa tidak aman, rasa malu, rasa rendah diri, rasa kesepian yang selalu ada. Semua itu dapat tertolong, jika kita peka. Mau menjadikan Konseling sebagai suatu gaya hidup. Dan bukan itu saja, generasi berikut, dibawah kita, akan bersyukur, jika mereka bisa dibesarkan dengan cara yang benar. Sehingga kita boleh lega karena telah mewariskan teladan hidup yang benar pada anak cucu kita.

Hilangkanlah malu atau segan. Mulailah kita tebarkan, bagaimana Konseling menjadi suatu gaya hidup yang kita perlukan. Tidak ada orang yang mampu dan kuat hidup sendiri menanggung banyak perkara.

Semoga bermanfaat.

Salam Sejahtera,