Langkahnya menyapu tanah
Bimbang dalam senyap seketika ia berbuat sesuatu
“Ya, ituah baasannya!”
.
Sepercik api membakar
Tapi sumbunya tetap padam
Apa ari ketulusan?
Hidupnya diantara dua jalan
.
Jalan mana yang dia selalu membutuhkan
Dan jalan mana yang dia berbuat ketulusan
.
Seolah diri hebat ketika itu menjadi pandangan orang
Namun kecil ia punya kemampuan
Sehari-hari hanya tinju laju ia kerjakan
Mengumbar cakap hanya demi sebuah pujian
.
Tak tentu arah jalan hidup entah kemana
Dia terpuruk dalam sebuah kenyamanan
Kenyamanan yang membuatnya tak punya tujuan
Kenyamanan yang membuatnya lupa akan pengakuan
Kenyamanan yang membuatnya terlena
Hingga pada akhirnya dia pun dihiraukan
.
kenyamanan itu adalah pujian
kenyamanan itu berubah menjadi kemunafikan
0 komentar:
Posting Komentar